Tanggal 20 Desember 2007 yang lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui sidang Majelis Umum ke-62, secara resmi mendeklarasikan tahun 2009 sebagai Tahun Astronomi Internasional – International Year of Astronomy (IYA2009). Hal ini ditujukan untuk memperingati 400 tahun penggunaan teleskop untuk pertama kalinya bagi keperluan astronomi oleh Galileo Galilei. Resolusi ini merupakan prakarsa dari International Astronomical Union (IAU) dan UNESCO, dan diajukan ke PBB oleh Italia sebagai negara asal dari Galileo. (Tahun 2005, PBB menyatakannya sebagai Tahun Fisika Internasional, untuk memperingati seabad penemuan teori relativitas khusus oleh Einstein).
Perjalanan untuk sampai pada deklarasi resolusi secara resmi ini sendiri sangatlah panjang. Bermula dari ketetapan IAU pada sidang Majelis Umum tanggal 23 Juli 2003 di Sydney, Australia, yang secara aklamasi mengusulkan tahun 2009 sebagai Tahun Astronomi Internasional. Berikutnya, usulan ini diajukan ke UNESCO atas prakarsa Italia dan akhirnya diterima oleh Konferensi Umum UNESCO pada sesi ke-33 tahun 2006, dan kemudian direkomendasikan oleh UNESCO ke PBB. Dengan resolusi ini, PBB menetapkan UNESCO sebagai lead agency dan IAU sebagai badan fasilitator untuk IYA2009.
Sebagaimana kita ketahui, pengamatan astronomi menggunakan teleskop oleh Galileo menghasilkan penemuan-penemuan astronomi yang fundamental dan telah memicu revolusi saintifik yang mengubah pandangan kita tentang alam semesta secara mendalam. Penemuan bulan-bulan Jupiter oleh Galileo memberikan bukti untuk membantah konsep geosentrik. Kemudian hukum gerak planet memberikan fondasi penting bagi penemuan hukum-hukum mekanika oleh Isaac Newton. Sains moderen kemudian tumbuh sangat pesat. Dewasa ini, teleskop-teleskop, baik landas-bumi maupun landas-layang (di antariksa), terus menyelidiki alam semesta, 24 jam sehari pada seluruh panjang gelombang.
IYA2009 menggarisbawahi kerjasama global bagi perdamaian – pencarian asal-usul kita dalam kosmos dan warisan kita bersama yang menghubungkan seluruh warga planet Bumi. Selama ribuan tahun, para astronom telah bekerja bersama-sama menembus semua batas termasuk batas-batas geografis, gender, usia, budaya, dan ras, sesuai dengan piagam PBB. Dalam pengertian ini, astronomi merupakan contoh klasik bagaimana sains dapat berkontribusi untuk memajukan kerjasama internasional. Astronomi merupakan sumber inspirasi tak ternilai bagi kemanusiaan di seluruh bangsa-bangsa.
IYA2009, pertama dan utamanya, adalah suatu aktivitas bagi warga planet Bumi, yang ditujukan untuk berbagi pengetahuan fundamental tentang alam semesta dan tempat kita di dalamnya. Sejauh ini sudah terdapat 100 negara dan 14 organisasi yang menyatakan turut serta merayakan IYA2009; termasuk Indonesia. Bangladesh adalah negara ke-100 yang menyatakan partisipasinya pada IYA2009. Berbagai persiapan sedang dilakukan menyongsong perayaan ini, dan di Indonesia kegiatan ini dikoordinasi oleh Observatorium Bosscha.
Berikut di bawah ini terdapat satu paragraph utuh yang diambil dari sambutan presiden IAU yaitu Catherine Cesarsky.
pada kalimat yang di bold, kurang lebih terjemahannya adalah sebagai berikut:
0 komentar:
Posting Komentar