Meteor shower adalah puncak kenampakan meteor terbanyak pada suatu periode. Pada hari-hari biasa terlihatnya meteor merupakan suatu faktor kebetulan, namun pada malam puncak meteor shower atau disebut dengan istilah ‘peak’, kita dapat menyaksikan kilatan cahaya meteor puluhan atau bahkan ratusan meteor setiap jam. Saat hujan meteor Leonid pada November 2001 terdeteksi lebih 3000 meteor dalam satu jam sehingga para astronom menyebutnya sebagi badai meteor atau 'meteor storm'.
Asal Hujan Meteor
Kebanyakan meteor berasal dari kumpulan sisa debu komet yang pernah melintas di dekat jalur orbit bumi. Selama periode satu tahun bumi mengelilingi matahari, maka pada suatu saat bumi melewati sekumpulan debu yang merupakan sisa komet tersebut. Akibatnya debu-debu yang berupa batuan tersebut tertarik oleh gravitasi bumi dan karena bumi memiliki sistem perlindungan berupa lapisan atmosfer maka ia akan terbakar dan nampak sebagai goresan cahaya yang melintas cepat di langit. Bahkan ketika meteor yang terbakar berukuran cukup besar, kita akan melihatnya seperti sebuah bola api atau ‘fireball’ yang memancarkan cahaya sangat terang seperti pernah terjadi pada bulan yang lalu di Yogyakarta. Berdasarkan penyelidikan diketahui bahwa asal dari meteor shower ini adalah kumpulan debu bekas Komet 109P atau Swift-Tuttle yang pernah melintas. Dilihat dari bumi bumi meteor-meteor tersebut seolah berasal dari satu titik di langit yang dikenal dengan istilah ‘radiant’.
Penamaan meteor shower ini umumnya didasarkan pada rasi atau gugus bintang tempat asal radiant meteor. Selama periode satu tahun banyak terjadi peristiwa meteor shower. Diantaranya yang cukup besar dan terkenal adalah; Quadrantids 3 Januari di rasi Bootes, Lyrids 21 April di rasi Lyra, Eta Aquarids 5 Mei di Rasi Aquarius, Southern Delta Aquarids 28 Juli di Rasi Aquarius, Perseids 12 Agustus di Rasi Perseus, Orionids 21 Oktober di Rasi Orion, Leonid 17 November di rasi Leo dan Geminids 13 Desember di Rasi Gemini. Juga selama bulan Agustus ini sebenarnya juga terjadi beberapa hujan meteor yang lain namun frekuensi kenampakannya hanya kecil.
Teknik Observasi Meteor Shower
Untuk mengamati meteor shower Perseids yang akan terjadi pada malam tanggal 12 Agustus 2006 nanti yang secara kebetulan juga pas malam Minggu, tidak diperlukan binokuler maupun teleskop. Cukup mata dengan penglihatan yang tajam serta dilakukan sambil tiduran menghadap ke atas ke sekitar radiant meteor tersebut yaitu arah Timur-Laut. Jangan lupa carilah tempat yang lapang dan terhindar dari polusi cahaya, misalnya di halaman belakang rumah atau bahkan di luar kota atau di daerah pantai sambil berkemah. Diperkirakan kenampakan meteor cukup banyak akan terjadi mulai sekitar pukul 02.00 dinihari, oleh sebab itu jangan sampai tertidur. Kalau ada kamera baik kamera maupun kamera video nampaknya perlu juga kita persiapkan menjaga kemungkinan terjadi peristiwa yang bagus untuk direkam. Gunakan kompas atau pedoman bintang untuk mencari arah. Lebih penting juga perlu dipersiapkan adalah perlengkapan pribadi seperti baju hangat, selimut atau sleepingbag karena pengamatan dilakukan pada tengah malam untuk menjaga hawa dingin serta alas tidur dan bantal. Minuman hangat dan makanan kecil bagus untuk menemani saat pengamatan. Radio, tape atau walkman maupun MP3 player baik juga dipersiapkan biar pengamatan tambah romantis. Radiant atau pusat meteor shower Perseids akan terbit di arat Timur Laut menjelang pukul 12 malam, sehingga kita punya waktu beberapa jam sampai sebelum langit Timur mulai benderang. Kecuali itu, ada hal lain yang cukup mengganggu pengamatan yaitu cahaya bulan, yang malam itu 3 hari selepas purnama. Tentunya ini akan mengurangi kenampakan meteor-meteor yang berukuran kecil. Tapi bukan masalah, cahaya meteor cukup terlihat dengan jelas walau ada sinar bulan sekalipun. Siapa tahu kita berkesempatan menyaksikan “fireball” malam itu. Dan cuaca pada bulan ini nampaknya juga menjadi faktor yang bersahabat sebab beberapa hari ini langit Indonesia selalu cerah (lihat citra satelit pada icon sidebar) di samping. Kita berharap kondisi ini akan terus cerah sampai saat Perseids datang nanti.
BULAN OKTOBER AKAN ADA 2 METEOR SHOWER
1. DRACONIDS METEOR SHOWER
2. ORIONIDS METEOR SHOWER
1. DRACONIDS METEOR SHOWER
2. ORIONIDS METEOR SHOWER
Rabu, 8 Oktober 2008
Draconids Meteor Shower @ 19:00 WIB
Meteor ini masih dalam kelompok minor yaitu hanya menghasilkan beberapa goresan cahaya setiap jamnya. Radiant Draconids berasal dari sekitar Rasi Draco yang nampak di arah Utara agak rendah. Shower ini kurang bagus disaksikan dari Indonesia karena radiant berada sangat dekat dengan horizon. Apalagi kenampakan Bulan juga cukup mengganggu.
Aurigid Meteor Shower ( Kredit : APOD )Selasa, 21 Oktober 2008
Orionids Meteor Shower Peak @ 01:00 WIB - Subuh
Selasa pagi dinihari ini sampai sebelum fajar kita dapat menyaksikan puncak Hujan Meteor Orionids (ORI - IMO 27). Kenampakan meteor ini sebenarnya dapat terlihat mulai tanggal 2 Oktober sampai 7 November nanti. Radiant meteor ini berada di sisi bawah Rasi Orion atau "Waluku". Rasi ini tampak sangat dominan di langit Timur mulai lepas tengah malam. Orionid dapat menampakkan sampai 20 meteor setiap jam saat puncaknya dengan kecepatan mencapai 66 km/s. Meteor shower Orionid ini merupakan sisa dari debu Komet 1P/Halley. Namun sayang kenampakan Orionids kali ini akan terganggu oleh benderangnya cahaya Bulan malam itu. Namun tidak ada salahnya untuk coba mengamati siapa tahu ada fireball yang cukup terang malam itu.CONTOH - CONTOH METEOR SHOWER