Jumat, Agustus 29, 2008

The 2nd IOAA pun berakhir sudah

Setelah seminggu berkompetisi, akhirnya siswa ke-24 negara yang mengikuti The 2nd International Olympiad on Astronomy and Astrophysics bisa bernafas lega. Hasilnya telah diumumkan pada tanggal 27 Agustus 2008 dan malam harinya para peserta beserta team leader, juri dan panitia, menikmati suasana santai yang tidak benar-benar santai dalam farewell party yang diadakan di roof garden Sasana Budaya Ganesha. Acara tersebut memang cukup hingar bingar karena diiringi oleh musik yang cukup menghentak.

2nd IOAA memang telah berakhir dengan hasil yang cukup menggembirakan. Kedua tim dari Indonesia (Tim A dan B) berhasil membawa pulang 4 emas, 3 perak, 2 perunggu, dan 1 honorable mention. Dari Indonesia, emas diraih oleh Lorenz Van Gugelberg da Silva dan Ady Suwardi (Tim A), Ridlo Wahyudi Wibowo, dan Amar Kusuma (Tim B). Medali Perak diraih oleh Esther Brigitta (Tim A), Yudho Ahmad Diponegoro dan Marshiella (Tim B), medali perunggu diraih oleh Eky Valentian Febrianto (Tim A) dan Veena Salim (Tim B). Untuk honorable mention diberikan pada Mikha Benanta Purba dari Tim A.

The 2nd IOAA memperlombakan 3 kategori yakni, teori, analisis data dan observasi. Hasil dari ketiga perlombaan tersebut menunjukan kalau India berhasil membawa pulang penghargaan sebagai juara umum, absolute winner, best practical, dan best theory. Dalam kompetisi ini, Thailand berhasil meraih penghargaan sebagai the best observation, sedangkan Iran berhasil meraih yang terbaik dalam data analisis. Untuk solusi kreatif berhasil diraih oleh Indonesia dan Iran.

Sebelum acara penutupan The 2nd IOAA, panitia juga mengadakan pameran dan semiloka mengenai astronomi dalam budaya Indonesia. Pameran yang diikuti oleh berbagai komunitas ini mendapat perhatian yang besar dari kalangan sekolah dan pengunjung umum. Di sini, masyarakat diperkenalkan pada astronomi dan berbagai kegiatannya. Langitselatan juga turut mengambil bagian dalam pameran tersebut dan memperkenalkan kegiatannya serta membagikan aplikasi astronomi secara gratis. Selain Langitselatan, ada juga Cakrawala (UPI), Himastron ITB, HAAJ, Fosca, Madania, SMA 89, dan UNAWE.

Stand UNAWE mendapat perhatian yang besar karena disini siswa dan anak diajak untuk turut bermain dalam berbagai permainan, seperti menyusun puzzle, bermain ular tangga raksasa, bermain kwartet dan mewarnai gambar. Majalah anak-anak Bobo juga turut ambil bagian dalam pameran ini dengan membagikan bobo secara gratis dan memperkenalkan bobo yang berisi seri antariksa. Selain itu, Bobo juga mengadakan lomba menggambar untuk anak. Untuk sesi observasi, panitia menyediakan teleskop untuk melakukan pengamatan Matahari.

Setelah acara penutupan, diadakan farewell party untuk peserta, leader, juri dan seluruh panitia. Acara ini bertujuan untuk mencairkan suasana dan mempertemukan kembali olympian dan leader masing-masing setelah dipisahkan selama lomba berlangsung. Farewell party ini sekaligus merupakan acara keakraban antar peserta, leader, panitia dan juri.


Acara diisi oleh penampilan para olympian berbagai negara yang ternyata multi talenta. Sebut saja China yang memainkan musik klasik dengan keyboard, Korea yang mempertunjukan kemampuan mereka dalam bernyanyi, menari dan bermain biola. Tim india yang juga memainkan suling dan bernyanyi, atau Thailand yang menyanyikan lagu gubahan raja Thailand dan memainkan suling sunda. Penampilan menarik lainnya datang dari Iran yang menyanyikan lagu khas negaranya, Myanmar dengan tarian khasnya, Lithuania yang mempersembahkan tarian berburu beruang serta Srilangka yang menampilkan kemampuannya bermain lgu klasik dalam iringan keyboard.

Tak kalah menarik adalah peserta dari Singapura yang mempertunjukan kemampuannya bermain sulap dengan kartu. Dan Indonesia yang mempersembahkan tari saman dengan iringan lagu berbagai daerah. Jam 11 malam, acara farewell party berakhir dan satu persatu negara bersiap untuk kembali ke negaranya masing-masing. Kompetisi memang berakhir dan hasil akhir telah diumumkan namun prestise bukanlah yang utama, karena yang lebih penting adalah jalinan persahabatan yang telah terjalin yang tak akan pupus di lekang waktu.

Di dalam kegiatan seperti ini, jaringan persahabatan dan kerjasama yang terjalin akan sangat berarti untuk mengembangkan pendidikan dan riset astronomi di masa mendatang. Bagaimanapun, emas, perak, perunggu dan berbagai penghargaan hanyalah sesaat dan bersifat perorangan namun persahabatan dan jaringan kerja yang terjalin akan membawa dampak yang sangat besar untuk seluruh masyarakat.

Sampai bertemu dalam the 3rd IOAA di Iran tahun 2009.


- langitselatan.com

IOAA, Persahabatan di dalam Kompetisi

Bulan Agustus 2008, tepatnya tanggal 19 - 28 Agustus 2008, sebuah ajang kompetisi astronomi tingkat internasional diadakan di Bandung, Indonesia. The 2nd International Olympiads of Astronomy and Astrophysics merupakan ajang kompetisi astronomi dan astrofisika yang diikuti oleh siswa-siswa sekolah menengah berbakat dan terpandai dalam bidang astronomi dari berbagai negara. IOAA yang kedua ini diikuti oleh 24 negara sahabat dan akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Agustus 2008 di Istana Negara.

IOAA pertama kali digagas dan diselenggarakan di Thailand pada tahun 2007 sekaligus untuk merayakan ulang tahun ke-80 Raja Thailand dan ulang tahun ke-84 Putri Galyani Vadhana. IOAA berbeda dengan International Olympiads of Astronomy dalam hal materi yang diujikan dan sistem pengujian. Dalam IOA materi yang diujikan hanya materi astronomi sedangkan dalam IOAA ditambahkan juga materi astrofisika yang berisi materi-materi fisika dan matematika yang merupakan dasar dari astronomi itu sendiri. Selain pertandingan teori dan observasi, siswa juga akan diperkenalkan pada kota Bandung dan kekhasannya dalam acara ekskursi ke beberapa lokasi seperti Taman Mini indonesia Indah, Tangkuban perahu, Saung Angklung Mang Udjo dan beberapa Factory Outlet.

IOAA sendiri bertujuan untuk membangun ketertarikan terhadap astronomi dan astrofisika pada siswa sekolah menengah. Selain itu, sama halnya dengan Olimpiade yang dimulai di yunani dulu dan saat ini tengah diselenggarakan di Beijing, China, Olimpiade Astronomi dan Astrofisika juga bertujuan untuk membangun relasi persahabatan antara peserta dari berbagai negara yang memiliki ketertarikan yang sama. Selain itu diharapkan dari ajang kompetisi ini bisa dibangun kerjasama dan jaringan rset antar negara.

Di 2nd IOAA, Indonesia selaku tuan rumah berkesempatan mengirimkan 10 siswa yang dibagi dalam 2 tim yakni tim A yang dipimpin oleh Dr.rer.nat.Hesti. R.T. Wulandari dan Dr. Suryadi Siregar dan tim B yang dipimpin oleh Dr. Putra Mahasena dan Dr. M. Ikbal Arifyanto. Kedua tim ini akan bertanding dengan 23 tim dari berbagai negara. Diharapkan adik-adik kita yang akan bertanding nanti tidak hanya terfokus untuk menjadi pemenang namun senantiasa mengingat bahwa kompetisi yang diadakan tersebut juga untuk membuka kesempatan menjaring persahabatan dan kerjasama dengan teman-teman baru yang akan mereka temui di dalam kompetisi tersebut. Kemenangan memang indah dan memberi kebanggaan namun di atas segalanya persahabatan yang terjalin adalah hadiah yang tak dapat ditukar dengan medali atau kebanggaan sesaat.

Dalam 2nd IOAA di Bandung ini, selain kompetisi, panitia juga mengadakan Pameran Astronomi dan Budaya Indonesia. Dalam pameran yang akan diadakan dari tanggal 25-27 Agustus 2008, selain pameran dari berbagai institusi terkait astronomi dan kebudayaan, juga diadakan perlombaan bagi anak yang bekerjasama dengan Bobo, kuliah umum, perkenalan piranti lunak astronomi, lokakarya, dan semiloka astronomi dalam budaya Indonesia di SABUGA. Dengan dmeikian masyarakat pun dapat ikut ambil bagian dalam pelaksanaan kompetisi astronomi.

- langitselatan.com

Astrophotography

Hi Kawan..
Udah lama gak ngePost.. Abisnya FOSCA lagi sibuk ikut Pameran 2nd IOAA di bandung..
Tapi sekarang udah selesai.. Nd saatnya ngePost lagi..
Sekarang FOSCA mau nampilin Foto2 hasil karya FOSCA ttg Astronomi..
Ini dia Foto2nya..

















Hahaha..
inilah hasil karya kita..
mohon maaf jika fotonya jelek..
maklum kita masih amatiran..

nd mohon maav juga.. kita gak nampilin spesifikasi kameranya..
sooalnya bingung gmn nulisnya..
hehehe..

Salam FOSCA..

Minggu, Agustus 10, 2008

FOSCA in Boscha [ Remote Telescope System ]

Remote Service Observation GAO - ITB. Kredit : Langitselatan

Sabtu 5 Juli 2008, walau kemacetan terjadi di berbagai ruas jalan, namun itu tak menghentikan motivasi kru langitselatan, rekan-rekan HAAJ, FOSCA, mahasiswa dan alumni Astronomi ITB, juga tidak ketinggalan masyarakat setempat untuk turut menghadiri acara Remote Service Observation GAO-ITB RTS + TGVM di Observatorium Bosscha, Lembang. Acara yang menjadi bagian dari perayaan 50 tahun persahabatan Indonesia dan Jepang ini menitikberatkan pada pengamatan langit selatan melalui internet untuk publik di Jepang yang menonton dari Observatorium Gunma.

Acara remote service observation dimulai pukul 5 sore wib atau pukul 7 malam JST (Jepang), dibuka oleh H. Taguchi (Jepang) dan Dr. Hakim L. Malasan (Indonesia) dengan melakukan teleconference antar kedua negara dan dilanjutkan dengan menampilkan dua tarian Sunda yang dibawakan oleh anak-anak dari karyawan Observatorium sendiri. Tarian daerah ini sekaligus juga memperkenalkan budaya Indonesia kepada para pengamat yang sedang menonton via internet dari Observatorium Gunma. Yang tak kalah menarik, di salah satu sisi tenda digantung wayang dan juga pisang sebagai penanda kekhasan Indonesia yang ditampilkan.

Pengarahan singkat dari Dr. Hakim L. Malasan pada pengunjung di Bosscha. Kredit : Langitselatan

Tiga penari yang akan mempersembahkan dua buah tarian sunda sedang berpose (kiri) dan tari topeng yang sedang dibawakan pada publik Jepang dan Indonesia (kanan) Kredit : Langiselatan

Tampak di layar publik Jepang yang sedang menikmati pengamatan dari Bosscha, dan inset pada layar menunjukan video yang disiarkan dari ndonesia. Pada layar televisi tampak Crux yang diamati dari Bosscha dan kemudian di streaming ke Jepang.
Kredit : langitselatan

Pengamatan tersebut ditampilkan lewat video dan distreaming ke Jepang melalui internet. Selain menampilkan penampakan konsetelasi tersebut ke publik di Jepang, Dr. Hakim L. Malasan juga memberikan kuliah umum kepada publik Jepang mengenai setiap objek yang sedang mereka lihat di layar monitor.

Pengamatan juga dilakukan pada omega centauri (? Cen) dengan menggunakan teleskop GAO-ITB RTS disertai penjelasan kepada publik mengenai objek yang diamati tersebut. Setelah pengamatan dan sesi tanya jawab antara publik di Jepang dan di Indonesia, acara pun ditutup oleh Dr. S.D Wiramihardja (Indonesia) dan Dr. O. Hashimoto (Jepang) dengan kepuasan dari publik di Jepang atas pengamatan yang disiarkan dari Indonesia.

Acara serupa, saat publik Indonesia bisa melakukan pengamatan secara remote untuk menikmati indahnya langit belahan utara di Jepang, baru akan dilakukan pada bulan Januari atau Februari. Hal ini disebabkan karena pada periode waktu tersebut, langit di negeri Sakura baik untuk pengamatan, sama seperti pada periode Juni - Juli di Indonesia, ketika langitnya baik untuk melakukan pengamatan.

Malam itu langit Bosscha sangat cerah, taburan bintang terlihat jelas, seakan tersenyum mendukung keberlangsungan acara antardua negara tersebut. Menurut Dr. Hakim. L. Malasan, kerja sama Jepang dan Indonesia atau antara Observatorium Bosscha dan Observatorium Gunma sudah berjalan selama empat tahun dan akan terus berlanjut di masa mendatang. Selain untuk riset antardua negara, kerja sama dalam bentuk GAO-ITB RTS tersebut ditujukan juga untuk edukasi publik mengenai langit, khususnya perbedaan antara langit kedua negara tersebut dan juga objek-objek yang bisa mereka lihat.

Omega Centauri, globular cluster yang tampak di rasi Centaurus. Kredit : langitselatan

Sumber : Langitselatan.com
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut Dokumentasi FOSCA selama di Boscha.



Brrr.. Dingin2 Enaknya makan.. Sambil di temenin bakwan ama kerupuk jengkol

Hasil Foto yg Tak disengaja. [ Ternyata bagus juga ] Kredit : Indra Firdaus

Diskusi. Fosca dengan Dr. Hakim L Malasan

Diskusi. Fosca dengan salah satu Mahasiswa Astronomi ITB

Persiapan Mengitai Langit Malam di Wisma. Jangan lupa bawa sarung biar gak dingin. hehehe..

All Crew Fosca in Wisma Kinderdof. Dengan beberapa pembina Fosca nd Mahasiswa ITB.

All Crew Fosca. Behind Boscha Observatory

Sedikit kenang-kenangan. Berharap kita bisa kembali lagi kesini.

Terakhir. Menggila sebelum Meninggalkan Boscha. Hiks


Next Post.
Astrofotografi In FOSCA.

Minggu, Agustus 03, 2008

Rundown Penelitian Gerhana Bulan Parsial

Penelitian Gerhana Bulan Parsial

Pengumuman:
Penelitian Gerhana Bulan Parsial.

Hari, Tanggal : Sabtu - Minggu, 16 - 17 Agustus 2008
Waktu : Pukul 18.00 – 09.00 WIB
Tempat : SMA Al - Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan.
HTM : 15rb Per Orang ( Untuk Makan 2x )

Perwakilan Setiap Sekolah 3 orang.

Peralatan yang dibawa : Kalau teman-teman ada yang mempunyai Kamera Digital, atau Kamera Digital SLR harap dibawa. Sangat di harapkan bagi teman-teman yang mempunyai segala jenis kamera harap di bawa. Kamera HP juga gpp.kalo gak punya ya gak usah bawa. Bawa Jaket karena suasana dingin. trus bawa makan2an ringan. Harap membawa pakaian ganti ( Peralatan Menginap )

Harap Konfirmasi sebelum Tanggal 11 Agustus 2008.
Konfirmasi ke salah satu CP di bawah ini.

Indra Firdaus :
085695408334
08999345351

Tania :
08569020460

Terima Kasih.


Jakarta, 3 Agustus 2008


Ketua Panitia

Ttd

Indra Firdaus



NB : Mohon Maaf bila undangan ini tidak formal. Untuk undangan yang formal akan di berikan saat Penelitian Gerhana Bulan Parsial ( 16 Agustus 2008 ) di SMA Al-Izhar. Untuk Pembayaran dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2008 ( di SMA Al-Izhar Pondok Labu ).

Alamat SMA Al-Izhar Pondok Labu :
Jln RS Fatmawati Kav.49 Pondok Labu, Jakarta
Indonesia 12450.


 

Forum of Scientist Teenagers (FOSCA) Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template